Glitter Words
/">Glitter Words
Glitter Words

Sabtu, 18 Februari 2012

Cara membuat blog

1. Ketikkan alamat url blogger di www.blogger.com
2. Klik CREATE YOUR BLOG NOW, kemudian Anda isikan data-data pada kolom yang
disediakan (harus sudah memiliki account email di gmail)
3. Setelah itu klik CONTINU, dan beri nama blog Anda
4. Klik CONTINU untuk melanjutkan pemilihan template
5. Klik CONTINU dan jika berhasil maka akan ditampilkan pernyataan bahwa blog sudah
berhasil dibuat
6. Klik template yang sesuai yang anda inginkan
7. Klik START POSTING, jika Anda ingin mencoba untuk posting pertama kali
8. Jika Anda sudah menuliskan posting, maka lanjutkan langkah Anda dengan mengeklik
PUBLISH POST

Sabtu, 04 Februari 2012

Diabetes Melitus Dalam Kehamilan

Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan (toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.


Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain : estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatbya resopsi makanan maka terjadi hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.

Diagnosis
Deteksi dini sangat diperlukan agar penderita DM dapat dikelola sebaik-baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan factor resiko berupa beberapa kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab, riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi lebih dari 4000 gr, riwayat PE dan polyhidramnion.
Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.

Klasifikasi

* Tidak tergantung insulin (TTI) – Non Insulin Dependent diabetes mellitus (NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah.
* Tergantung insulin (TI) – Insulin dependent Diabetes Melitus yaitu kasus yan memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula darah.

Asuhan Kebidanan Asuhan Antenatal Care (ANC)


Definisi
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
(pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care)

Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.


Tujuan
1. menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.
2. memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.
3. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
Asuhan antenatal HARUS dimulai sedini mungkin.
Perencanaan
Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :
- sampai 28 minggu : 4 minggu sekali
- 28 - 36 minggu : 2 minggu sekali
- di atas 36 minggu : 1 minggu sekali
KECUALI jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

KUNJUNGAN / PEMERIKSAAN PERTAMA ANTENATAL CARE
Tujuan
1. menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
2. menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
3. menentukan status kesehatan ibu dan janin
4. menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko kehamilan
5. menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya

Anamnesis
Identitas Pasien
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus.

Keluhan utama
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.

Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang
Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan.
Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari.

Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita).

Apakah ada keluhan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.

Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.

Riwayat khusus obstetri ginekologi
Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus sebelumnya (dinyatakan dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa jumlah anak hidup.
Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya.
Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya.
Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.
Riwayat sosial / ekonomi
Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.
Pemeriksaan Fisis
Status generalis / pemeriksaan umum
Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi.
Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan.
Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi

What is midewife?

Midwifery is a health care profession in which providers offer care to childbearing women during pregnancy, labour and birth, and during the postpartum period. They also help care for the newborn and assist the mother with breastfeeding.
A practitioner of midwifery is known as a midwife, a term used in reference to both women and men, although the majority of midwives are female.[1] In addition to providing care to women during pregnancy and birth, many midwives also provide primary care to women, well-woman care related to reproductive health, annual gynecological exams, family planning, and menopausal care.
In the term midwife, the morpheme -wife is pronounced as expected (play /wf/), but midwifery is normally pronounced /mɪdˈwɪfri/ (mid-wif-(ə)ree).[2]
Midwives are specialists in low-risk pregnancy, childbirth, and postpartum, although they are trained to recognize and deal with deviations from the norm as well as certain high risk sitations. . Obstetricians, in contrast, are specialists in illness related to childbearing and in surgery.[3] The two professions can be complementary, but may be at odds in some countries, where obstetricians are taught to "actively manage" labor, while midwives are taught not to intervene unless necessary. Most midwives are familiar with the process of physiological management and the right use of gravity in aiding the process of labor.[4]
Midwives refer women to general practitioners or obstetricians when a pregnant woman requires care beyond the midwives' area of expertise. In many parts of the world, these professions work together to provide care to childbearing women. In others, only the midwife is available to provide care. Midwives are trained to handle certain more difficult deliveries, including breech births, twin births and births where the baby is in a posterior position, using non-invasive techniques.
Compared with obstetricians, midwives offer lower maternity care cost, and midwife-led births are associated with lower intervention rates, reduced mortality and morbidity related to interventions, and fewer recovery complications,[5] though this is largely due to the fact that they work with women who have low-risk pregnancies compared to obstetricians, not because there are lower risks to midwife deliveries.